Pageviews last month

Monday 25 December 2017

Football More than Foot and Ball

Sepakbola olahraga yang mulai masuk ke indonesia mulai tahun 1900an kini juga mengakar dihati masyarakat indonesia. Banyak club besar yang memiliki popularitas baik domestik maupun tingkat asia bahkan dunia seperti persipura , sriwijaya , arema, persib , persija , persebaya ,dll
Banyak juga kelompok supporter yang berhasil membuat indonesia terkenal akan kefanatikan pendukungnya mulai dalam hal kreativitas serta kriminalitas.
   Dalam hal kreativitas contohnya saja salah satu kelompok supoorter yang didaulat supporter paling kreatif di indonesia pada taun 2000an yaitu aremania bisa dibilang pioner dalam hal kreativitas , namun seiring berjalanya waktu makin banyak supporter kreatif contohnya saja pasoepati supporter persis, ultras gresik (petrokimia berganti nama jadi gresik united) , hingga di era sekarang ini kita mengenal Brigata Curva Sud pendukung pss sleman dengan gaya dukungan yang berbeda serta pengelolaan organisasi yang rapi bisa juga disebut ultras ter sukses di indonesia. 
   Dalam hal kriminalitas bisa dibilang Indonesia adalah pemberi tumbal terbanyak untuk sepakbola ahkan hampir setiap musim minimal ada 1 nyawa yang melayang dampak rivalitas bahkan lebih parah bis mencapai 10 orang tewas dalam satu musim.
Harga diri , ya itulah pemicunya tak berbeda dengan eropa bagaimana ultras/hooligan memiliki pandangan sendiri-sendiri dari pandangan berbeda tersebut konflik terjadi. Tapi yang membedakan di indonesia konflik yang terjadi lebih ngeri , persipura vs persiwa laga yang dibilang lebih dari sekedar derby karena setiap laga digelar itu bukan lagi sekedar sepakbola tapi sebuah perang suku bahkan setiap pertandingan usai para supporter pun saling serang dengan panah beracun , tombak , pedang dll
Ngeri , tapi itulah kenyataanya yang ada di indonesia. Contoh lagi dari divisi bawah ada derby mataram yaitu antara persis solo vs psim jogjakarta . ya karena memakai nama derby mataram pasti bisa mebebak. Sebetulnya surakarta/solo dan jogjakarta adalah satu wilayah kerajaan yang terbelah menjadi 2 atas campur tangan kolonial belanda budaya masyarakatnya pun sedikit terpecah , begitupun dalam sepakbola dimana dalam perdebatan ranah sepakbola merembet ke ranah kerajaan. Tensi yang cukup tinggi hingga kedua tim jarang dipertemukan dalam 1 grup.
Sebenarnya banyak lagi laga derby menarik untuk dibahas namun karena keterbatasan waktu mungkin akan kita bahas di artikel berikutnya.
Sampai detik ini sepakbola indonesia masih terus meminta tumbal , lebih dari permainan tapi sebuah gengsi sejarah yang masih dipertahankan dengan cara brutal mebgabaikan nilai dari sepakbola itu sendiri
(Hb)